Sekitar 2 minggu yang lalu, Kakak gue yang bernama Rafly merengek-rengek minta dibeliin motor Vespa ke Orang tua-nya. Yang secara Biologis, Orang Tua gue juga. Tau kan motor Vespa? Motor Jadul yang body-nya Bohay Unik, beda dari motor lain. Entah kenapa Kakak gue yang sekarang duduk di Kelas 3 SMA ini pengen banget punya Vespa. Katanya sih, biar kendaraan-nya anti-mainstream pas nanti masuk Kuliah.
Beratus ratus tahun kemudian, Kakak gue masih saja ngebet minta Vespa walau sudah di tolak oleh Nyokap gue. Tapi Bokap gue, yang secaraa biologis Bokap Kakak gue juga, Datang secara Heroik. Sebagai mantan pengendara Vespa, Bokap gue langsung meng-Iya-kan permintaan Kakak gue. Dengan sigap, Kakak gue langsung mencari 'WTS Vespa' di KASKUS, 'Jual Vespa' di OLX, dan lain-lain. Tapi Bokap gue bukan tanpa Usaha, dia juga menanyakan ke teman-teman di kantornya apa ada kenalan yang menjual Vespa. Dan ternyata, Ada.Jodoh Pasti Bertemu. Begitu kata Afgan. Vespa dari temen kantor Bokap gue-lah yang ternyata berjodoh dengan hati dan pikiran Kakak gue, Rafly. Vespa berwarna Biru terang, dengan Lampu Kotak dan Spion Bulat telah sah menjadi milik kakak gue.
Sabtu 28 Maret 2015, Hari yang engga akan bisa gue lupakan. Siang itu sekitar Jam 12 lewat Kakak gue yang badannya sebesar Bengkel Vespa itu mengajak gue naik Vespa keliling Komplek. Hanya dengan modal bisa ganti kopling, Jalan-lah kita berdua. Awalnya memang tak terjadi apa-apa, Sampai musibah datang saat sudah 10 menit kita diatas Vespa Biru itu...
Saat baru masuk Komplek, Dan melewati Polisi Tidur atau biasa disebut Jaglukan, Mesin Vespa tiba-tiba mati. Untung-nya sepi, Jadi gaada yang lihat. Mencoba lupakan kejadian yang baru menimpa, Dengan santai Jalan lagi-lah kita berdua. Saat sudah agak jauh berjalan, Musibah kembali terjadi. Mesin tiba-tiba mati. Di Jaglukan juga. Sialnya, Ada 3 anak bocah yang sedang Jalan disana. Habislah kita diketawain mereka. Sudah mogok, Diketawain pula.
Tak sampai disitu, Musibah terus mengalir bagai keran air. Kali ini menimpa lelaki yang mirip Adam Levine, yaitu; Gue. Awalnya Vespa terus berjalan seperti biasa sampai ada Anjing yang tidak disadari, Mengikuti kami berdua dari belakang. Gue yang menyadari kehadiran hewan yang disebut sebagai Sahabat Manusia itu langsung bilang ke kakak gua,
"Mas, ada Anjing mas!"
"Mana?" Sahut kakak gue.
"Dibelakang kita, Ngikutin!"
"Anjir!" Kakak gue panik, Refleks dan langsung nge-Rem mendadak.
Gue yang dibonceng dibelakang,
Mental.
Jatuh ke Aspal Panas yang dibakar Matahari.
Dengan keadaan Pantat Panas dan Sakit...
Gua mencoba memejamkan mata... Dengan maksud melupakan apa yang baru saja terjadi
Dan saat gue ngebuka mata...
Jadi anjingnya yang dibonceng sama kakak gue.
Gue ditinggalin.
Eh, engga deng boong.
Saat gue ngebuka mata, ternyata gue jatoh gak sendirian. Melainkan, dengan;
Lampu Belakang Vespa.
Yap, Gue jatoh dan Refleks pegangan sama Lampu belakang Vespa kakak gue. Karena gakuat, Lampunya jadi patah dan lepas dari Body Vespa.
Kakak gue dengan jahatnya, bukannya nolongin Adeknya, Malah ketawa sekenceng-kencengnya. Kayak Penyanyi Candil pas lagi nyanyi. Kenceng banget..
Sampai dirumah, Kakak gue masih ngakak dengan kejadian yang menimpa gue. Sementara gue? Biasa aja walaupun Pantat sedikit sakit karena benturan dengan Aspal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar